Mengenal Suku Asmat Asal Papua: Sejarah, Tradisi dan Budaya Tradisionalnya

Suku Asmat Asal Papua – Telah bukan rahasia lagi kalau Indonesia ialah negeri yang memiliki bermacam berbagai suku. Tiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik khas tertentu lewat suku yang dipunyai, tercantum Papua. Memiliki sebagian suku, Suku Asmat jadi salah satu suku di Papua yang sangat terkenal dan diketahui oleh warga luas melalui keunikan budayanya.

Gimana tidak? Suku Asmat memanglah diketahui selaku suku dengan kepribadian budaya yang kokoh dan senantiasa memegang teguh tradisi sampai saat ini. Gimana sejarah Suku Asmat sampai keunikan budaya yang dipunyai? Ayo eksplorasi bersama pada ulasan kali ini!

Mengenal Sejarah Suku Asmat Papua di Indonesia

Suku Asmat merupakan salah suku sangat unik dari Papua yang masih eksis hingga saat ini. Suku ini jadi salah satu suku terbanyak dan sangat populer dari sekian banyak suku yang mendiami Pulau Papua. Suku Asmat Bintuni dan Sentani berasal dari Pulau Papua, tepatnya dari daerah Asmat dan Jayapura.

Nama “Asmat” sudah diketahui oleh dunia semenjak tahun 1904. Lebih dahulu, tercatat suatu kapal yang dinahkodai oleh James Cook mendarat di teluk wilayah Asmat pada tahun 1770 silam. Setelah itu, timbul ratusan pria berkulit hitam dari puluhan perahu lesung yang melanda sebagian anak buah dari James Cook.

Sebagian abad setelah itu, tepatnya pada 10 Oktober 1904, terjalin peristiwa yang sama semacam yang dirasakan oleh James Cook. Suatu kapal SS Flamingo mendarat di teluk yang terletak dekat dengan pesisir barat energi Irian Jaya.

Mereka dikunjungi oleh pendayung perahu lesung berkulit gelap. Tetapi, tidak terjalin kontak berdarah semacam yang dirasakan oleh anak buah James Cook lebih dahulu. Malah, pada saat itu terjalin komunikasi di antara 2 belah pihak memakai bahasa isyarat. Komunikasi tersebut membuat mereka sukses melaksanakan pertukaran benda.

Semenjak saat itu, orang-orang mulai berdatangan ke wilayah yang saat itu diketahui dengan nama Asmat. Orang-orang Asmat yang semi nomaden mengembara sampai keluar jauh dari daerahnya. Perihal ini menimbulkan peperangan dengan penduduk di wilayah yang mereka datangi.

Saat ini, nama Asmat sudah menempel pada suatu wilayah di Provinsi Papua, ialah Kabupaten Asmat. Populasi warga Asmat di Papua berjumlah sangat banyak dibanding suku yang lain. Oleh sebab itu, warga Asmat tidak cuma tinggal di satu daerah saja, melainkan menyebar ke bermacam penjuru di Papua, baik pesisir ataupun pegunungan.

Suku Asmat

Budaya Tradisional Suku Asmat Papua

Tiap suku di Indonesia memiliki budaya yang berbeda satu sama lain, tercantum Asmat. Suku asal Papua ini memiliki sebagian budaya tradisional yang lumayan unik dan masih terpelihara hingga saat ini. Budaya tradisional Asmat yang sangat khas di antara lain:

1. Rumah Adat Jew

Salah satu budaya tradisional Asmat yang hingga saat ini dapat kita amati merupakan rumah adat Suku Asmat yang diucap Jew. Rumah Jew biasa diucap selaku Rumah Bujang sebab penghuninya kebanyakan merupakan lelaki yang belum menikah.

2. Tari Tradisional Tibe

Tiap wilayah di Indonesia memiliki tari tradisional dengan keunikan tertentu, tercantum Asmat. Tari Suku Asmat merupakan Tari Tibe yang diketahui juga selaku tari perang. Saat ini, tarian yang dicoba oleh 16 orang laki-laki ini digunakan buat menyongsong para tamu selaku penghargaan ataupun penghormatan.

3. Ritual Kematian

Budaya Asmat juga dapat dilihat dari ritual kematian yang masih terpelihara hingga saat ini. Mereka yakin kalau jika kematian bukan sebab umur tua ataupun dibunuh, hingga penyebabnya berbentuk kendala sihir ataupun roh jahat.

4. Upacara Tsyimbu

Tsyimbu merupakan upacara yang dicoba buat menghormati pembuatan sekalian pengukuhan rumah lesung. Lesung sendiri ialah perahu khas yang terbuat dari satu batang tumbuhan bintangur ataupun ketapang.

5. Tradisi Seni Ukiran

Budaya Asmat yang sangat terkenal merupakan tradisi mengukir. Apalagi, hasil ukiran orang-orang Asmat telah diakui keindahannya sampai ke mancanegara. Mereka yakin kalau kemampuan mengukir kayu yang dipunyai berasal dari dewa bernama Fumeripits.

Keyakinan Warga Suku Asmat Papua

Mangulas menimpa keyakinan, dikenal Suku Asmat menganut keyakinan animisme, ialah yakin kepada roh-roh yang mendiami barang (batu, tumbuhan, dll). Perihal ini nampak dari kehidupan warga yang masih membuat patung-patung leluhur buat menghormati nenek moyang.

Dalam rangka memberikan penghormatan kepada arwah leluhur, mereka membuat upacara penghormatan dan pemujaan terhadap arwah leluhurnya. Aktivitas upacara ini juga diiringi dengan pembuatan arca yang adalah cerminan dari para leluhur.

Sehabis masuknya para misionaris yang bawa ajaran baru, saat ini warga mulai mengenal agama lain tidak hanya agama nenek moyang. Saat ini, warga suku ini sudah menganut bermacam jenis agama, semacam Katolik, Protestan, apalagi Islam.

Kesenian Suku Asmat Papua Kental Dengan Seni Ukir

Seni ukir-ukiran dan pahatan kayu yang sangat khas dari suku ini sudah mengangkut nama Asmat di mata dunia. Secara turun-temurun, warga Asmat memanglah menekuni seni ukir dan pahat yang dulu cuma digunakan selaku aksesoris dalam upacara saja.

Tidak hanya kental dengan seni ukir arca, warga Asmat juga memiliki sebagian kesenian yang lain. Topeng dan perisai juga jadi kesenian khas warga Asmat. Bermacam kesenian Asmat antara lain selaku berikut.

1. Seni Asmat Timur

Seni Asmat Timur adalah perisai yang terbuat dari kayu dan diukir. Biasanya, perisai tersebut terbuat dengan dimensi sangat besar. Apalagi, ukurannya lebih besar dari orang-orang Asmat. Perisai tersebut dihiasi dengan garis-garis merah dan gelap dan terdapat titik-titik putih.

2. Seni Asmat Hulu Sungai & Hilir Sungai

Kesenian yang dihasilkan oleh warga Suku Asmat di Hulu Sungai dan Hilir Sungai merupakan arca. Karakteristik khas dari kesenian arca ini merupakan memiliki style yang tersusun dari bagian atas ke dasar cocok dengan silsilah nenek moyang. Contoh seni arca tersebut merupakan “Mbis”.

3. Seni Asmat Barat Laut

Seni yang dihasilkan oleh orang-orang Asmat barat laut merupakan arca berupa lonjong dengan bagian bawahnya melebar. Pada kepala arca, wujudnya merupakan kura-kura ataupun ikan. Terkadang, terdapat foto nenek moyang yang tubuhnya berupa aneka jenis hewan.

Makanan dan Minuman Khas Suku Asmat Papua

Pada biasanya, penduduk Papua di pedalaman konsumsi umbi-umbian selaku santapan utamanya. Tetapi, perihal ini berbeda dengan warga Asmat yang konsumsi sagu selaku santapan pokok. Nyaris tiap hari, mereka konsumsi sagu yang diolah jadi bulatan-bulatan dan terbakar dalam bara api.

Tidak hanya itu, Asmat juga memiliki sebagian santapan khas yang lumayan unik dan tidak ditemui di daerah Indonesia yang lain. Sebagian santapan khas Asmat Papua merupakan sate ulat sagu, aunu senebre, sagu lempeng, papeda.