8 Tradisi Unik Orang Minangkabau Paling Populer di Indonesia

minangkabau

Minangkabau, Sumatera Barat diketahui juga dengan istilah bumi Sitti Nurbaya. Istilah ini timbul dari salah satu karya novel Marah Rusli yang bertajuk” Kasih Tidak Hingga”, di mana salah satu tokoh yang sangat populer dalam novel itu merupakan Siti Nurbaya. Novel ini diterbitkan oleh salah satu penerbit nasional negara Hindia Belanda pada tahun 1922.

Cerita cinta Siti Nurbaya dengan Samsul Bahri yang terhalang oleh Datuk Maringgih ini sempat difilmkan. Melegendanya cerita Siti Nurbaya ini, tiap tahunnya dikemas dalam suatu event yang diucap Festival Sitti Nurbaya.

Nah, tidak hanya memiliki keunikan budaya dari wujud wanita Minang yang lahir dari karya seseorang Marah Risli, Minang juga memiliki banyak sekali keragaman budaya yang lain, yang memperkaya keberagaman budaya di Nusantara.

Tradisi Orang Minangkabau Yang Masih Eksis

Apa saja keberagaman budaya tradisi yang dipunyai bumi Sitti Nurbaya ini? Dari bermacam sumber tojinmachi. org merangkum sebagian kebudayaan Minang yang hingga saat ini masih senantiasa dilindungi kelestariannya:

Minangkabau

1. Upacara Turun Mandi

Upacara Turun Mandi merupakan salah satu upacara tradisional warga Minangkabau yang dicoba selaku wujud rasa syukur atas lahirnya seorang anak ke dunia, sekalian memperkenalkan si balita kepada warga. Upacara Turun Mandi ini diselenggarakan di sungai (batang aia), dengan proses arak-arakan. Upacara ini sendiri cuma dapat dilaksanakan di Batang Aia ataupun Sungai.

2. Balimau

Balimau merupakan tradisi mandi mensterilkan diri menjelang bulan ramadhan. Aktivitas ini umumnya dilaksanakan oleh warga Minangkabau di lubuak maupun sungai. Tidak hanya itu Balimau juga memiliki arti yang lain adalah mensucikan batin dengan bermaaf-maafan satu sama lain saat sebelum menyongsong bulan suci ramadhan.

Minangkabau

3. Makan Bajamba

Makan bajamba kerap juga diucap Makan Barapak, tradisi ini hingga saat ini masih jamak dicoba oleh warga Minangkabau. Makan Bajamba merupakan tradisi makan dengan cara makan bersama di suatu tempat, umumnya dicoba pada hari besar islam, upacara adat ataupun acara-acara berarti yang lain.

Tradisi makan bajamba diperkirakan masuk ke Sumatera Barat bersamaan dengan masuknya islam ke Ranah Minang pada abad ke-7. Hingga tidak heran banyak adab dalam makan bajamba yang cocok dengan syariat islam.

Minangkabau

4. Batagak Kudo-Kudo

Upacara Batagak Kudo-Kudo adalah salah satu rangkaian panjang dari Tradisi warga Minangkabau dalam membangun rumah. Upacara Batagak Kudo-Kudo sendiri dicoba saat suatu rumah baru akan baru di pasang kuda-kuda. Umumnya upacara ini mirip dengan‘ baralek’ dengan mengundang orang kampung serta sanak famili. Kado yang umumnya dibawakan oleh tamu undangan merupakan seng ataupun atap buat rumah.

Minangkabau

5. Tabuik

Salah satu tradisi unik Minangkabau yang terdapat di Sumatera Barat merupakan Acara Tabuik. Perayaan Tabuik adalah tradisi warga Pariaman, Sumatera Barat buat memperingati meninggalnya cucu Nabi Muhammad, Hasan serta Husein.

Prosesi ini umumnya berlangsung sepanjang satu pekan dengan perayaan puncak yang dinamakan “Hoyak Tabuik” yang dilaksanakan pada bertepatan pada 10 Muharram tiap tahunnya. Salah satu kalimat tentang Pariaman serta Tabuik merupakan suatu Pantun yang berbunyi:“ Pariaman tadanga langang, batabuik mangkonyo rami.”

Pada puncak perayaan Tabuik ini umumnya warga dari segala penjuru Sumatera Barat akan penuhi Kota Pariaman buat melihat“ Hoyak Tabuik”. Tidak cuma dari Sumatera Barat, mereka yang melihat prosesi Acara Tabuik apalagi juga tiba dari luar negara. Event tahunan Kota Pariaman ini memanglah senantiasa dinanti tiap tahunnya.

Minangkabau

6. Pacu Jawi

Salah satu tradisi unik Minangkabau yang jadi kesukaan dari Sumatera Barat merupakan Pacu Jawi. Pacu Jawi ialah tradisi unik yang dicoba warga Tanah Datar spesialnya warga di kecamatan Sungai Tarab, Rambatan, Limo kalangan, serta Pariangan. Tidak hanya itu Pacu Jawi juga dilaksanakan di daerah Kabupaten Limapuluh Kota serta Payakumbuh.

Sekilas mirip dengan Pacu Jawi yang mirip dengan karapan Sapi yang ada di Madura. Tetapi yang membedakan keduanya merupakan lahan yang digunakan. Jika Karapan Sapi memakai sawah yang kering, hingga Pacu Jawi memakai sawah yang basah serta berlumpur. Tidak hanya itu buat memesatkan lari sapi, joki Pacu Jawi tidak memakai tongkat semacam Karapan Sapi, mereka umumnya menggigit ekor sapi.

7. Pacu Itiak

Pacu Itiak (Balapan Itik) merupakan salah satu tradisi unik dari Sumatera Barat spesialnya di wilayah Payakumbuh serta Limapuluh Kota. Event Pacu Itiak umumnya dilaksanakan di 11 tempat berbeda di Kota Payakumbuh serta Kabupaten Limapuluh Kota.

Tata cara perlombaan Pacu Itiak ini merupakan dengan melemparkan Itiak sehingga Itiak juga terbang mengarah garis finish. Itiak yang paling kilat menggapai garis finish akan dinyatakan selaku pemenang. Jarak tempuh satu lintasan Pacu Itiak ini umumnya selama 800 m.

Minangkabau

8. Batagak Pangulu

Warga etnis Minangkabau hidup dalam budaya bersuku serta berkaum. Tiap suku umumnya memiliki seseorang penghulu suku ataupun Datuak. Kala suatu suku ataupun kalangan mengangkut pimpinan kaumnya yang baru hingga diadakanlah upacara Batagak Pangulu.

Upacara Batagak Pangulu ialah salah satu upacara besar yang jadi tradisi warga Minangkabau. Kegiatan ini umumnya diadakan dengan menyembelih kerbau serta mengadakan kegiatan acara sepanjang 3 hari apalagi hingga seminggu lamanya.